Teriknya mentari Sabtu siang (7/70) itu, tak menjadi halangan bagi masyarakat Ledokombo untuk berkumpul di alun-alun. Tanoker, sebuah komunitas belajar ledokombo, yang dalam bahasa indonesia mempunyai arti kepompong, bekerjasama dengan Musyawarah pemimpin kecamatan (Muspika) Ledokombo, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Ledokombo, dan Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Ledokombo mengadakan 'Festival Egrang Ke-3’.
Dalam kegiatan gerak jalan egrang beregu, diikuti oleh peserta dari murid sekolah, madrasah, sanggar, surau dan masyarakat desa di kecamatan Ledokombo. Upaya untuk melestarikan permainan tradisional tersebut bertujuan untuk membangkitkan kreaktifitas masyarakat, terutama anak-anak guna menciptakan ‘dunia egrang unik’ di Ledokombo, melalui berbagai kegiatan dan produk kreatif. Diharapkan hal ini akan berdampak positif bagi pengembangan sosial ekonomi masyarakat Ledokombo, Seperti yang telah dilansir oleh tanoker.org.
Para juri gerak jalan egrang beregu ini, berasal dari dalam dan luar negeri, yakni Fleur Hamilton (Australia), Alissa Abdurahman Wachid (Yogyakarta), Jordon Benner (Amerika Serikat), dan Song Sokphearhat (Kamboja).[]